Jaringan
Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) kembali menggalakkan gerakan
nasional “Ayo ke Masjid”. Menurut Ketua JPRMI wilayah DKI Jakarta,
gerakan ini sendiri ditujukan sebagai salah upaya menjadikan masjid
lebih akrab dengan kalangan anak muda.
Gerakan ini menargetkan pembinaan yang integral
terhadap anak-anak muda yang memilih beraktifitas di masjid. Baik
aktifitas organisasi atau penyaluran bakat dan hobi-nya.
“Kami ingin menjadikan masjid sebagai tempat
berlabuhnya hati kita, dari sini kami berharap masjid menjadi tempat
mendalami Islam yang menyenangkan dan menggembirakan,” jelas Henda
kepada hidayatullah.com, Jum’at (28/09/2012).
Gerakan nasional “Ayo ke Masjid” ini sendiri
menurutnya menargetkan pembinaan anak muda berdasarkan Islam yang
menembus ke semua lini gaya hidup mereka. Henda berharap dengan
menghadirkan program-program yang meremaja ke dalam masjid, anak-anak
muda bisa menjadikan masjid tempat pelarian dari energi kepemudaan
mereka. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk menciptakan trend
baru dimana gairah anak muda yang lebih mencintai diskotik dan
tempat-tempat maksiat bisa teralihkan untuk lebih mencintai masjid.
“Masjid haruslah terbuka dalam melayani dan memfasilitasi umat dengan kualitas terbaik pada segmen tersebut,” jelas Henda lagi.
Bagi dia, dunia fotografi, menulis, berorganisasi
dan kegiatan –kegiatan pembinaan enterpreuner (kewirausahaan) harusnya
juga menjadi bagian dari program masjid. Dengan hal ini, wajah kekinian
masjid jadi bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan
identitas prinsipnya.
Alhasil dari situ, masjid bukan hanya menghasilkan
sosok-sosok ulama ahli syariat tapi juga figur-figur fotografer yang
Islami, wartawan yang islami, penulis yang islami, seniman yang islami,
ekonom yang islami, politikus yang islami. Akhirnya kaderisasi masjid
lebih optimal untuk membuat Islam mewarnai di semua lini kehidupan
berbangsa dan bernegara, ujarnya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar